Sabtu, 21 Mei 2011

Visi dan Misi Perusahaan Garment




 http://www.amikomsolo.ac.id/

Visi            : 
Menjadi Perusahaan Garment, yang berdaya saing & bermutu tinggi serta senantiasa memenuhi harapan konsumen

Misi           : 
Membuka Kantor Cabang Pemasaran di Jakarta & Singapura serta Export ke berbagai negara Asia, USA, Eropa, dll
  

ANALISIS STRATEGIS (SWOT) USAHA GARMENT
Jangka Panjang:
Kekuatan (Strength)
  1. Daya saing produk garment nasional di pasaran internasional tergolong tinggi.
  2. Dasar kekayaan budaya/etnik nasional yang beragam dan unik sehingga memiliki nilai jual tinggi.
  3. Sarana dan prasarana produksi telah tersedia.
  4. Image produk garment Indonesia di dalam dan di luar negeri telah terbentuk.
Kelemahan (Weaknesses)
  1. Sebagian dari kapasitas mesin jahit adalah mesin jahit tradisional dan saat ini sekitar separuh dari total populasi mesin telah berusia diatas sepuluh tahun.
  2. Spesialisasi di dalam industri ini masih kurang sehingga efisiensi produksi secara keseluruhan masih rendah.
  3. Investasi di bidang industri garment dalam lima tahun terakhir sangat rendah, yang dalam jangka panjang akan menurunkan daya saing industri nasional.
Peluang (Opportunities)
  1. Peluang pasar dalam negeri cukup besar.
  2. Potensi ekspor besar (Selama periode 1994 – 2001, volume ekspor garment Indonesia tumbuh rata-rata 11,6 persen per tahun dan dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan volume ekspor bahkan mencapai 18,0 persen per tahun. Berdasarkan nilai ekspornya terhadap dunia, Indonesia menduduki peringkat ke-7 dengan pangsa mencapai 3,9 persen).
  3. Terdapat goodwill dari pemerintah untuk memperhatikan industri ini (mengingat industri ini bersifat padat karya dan merupakan penyumbang ekspor yang besar)
  4. Indonesia cukup kuat di pakaian jadi segmen menengah.
  5. Dihapusnya ATC pada akhir tahun 2004 mendatang akan membuat perdagangan garment dunia lebih transparan.
Ancaman (Threats)
  1. Tuntutan konsumen semakin tinggi (Selera konsumen cepat berubah, tuntutan semakin tinggi, syarat lot kecil tetapi variasinya banyak dan waktu penyerahan semakin singkat).
  2. Ongkos modal tinggi akibat situasi ekonomi dan keamanan yang kurang menguntungkan (bunga bank tinggi, biaya produksi semakin meningkat).
  3. Meningkatnya daya saing dari negara-negara pesaing lapisan bawah yang memiliki bahan baku atau upah tenaga kerja rendah seperti RRC, Pakistan,Thailand, India, Bangladesh, Srilanka, Vietnam dan sebagainya. 
     
Jangka Pendek:
Kekuatan (Strength) 
1.      Dasar kekayaan budaya/etnik nasional yang beragam dan unik sehingga memiliki nilai jual tinggi.
2.      Sarana dan prasarana produksi telah tersedia.
3.      Image produk garment Indonesia di dalam dan di luar negeri telah terbentuk.
 
Kelemahan (Weaknesses)
  1. Sebagian dari kapasitas mesin jahit adalah mesin jahit tradisional dan saat ini sekitar separuh dari total populasi mesin telah berusia diatas sepuluh tahun.
  2. Spesialisasi di dalam industri ini masih kurang sehingga efisiensi produksi secara keseluruhan masih rendah.
  3. Tingginya country risk Indonesia yang menyebabkan daya saing produk garment Indonesia melemah.
  4. Investasi di bidang industri garment dalam lima tahun terakhir sangat rendah, yang dalam jangka panjang akan menurunkan daya saing industri nasional.
Peluang (Opportunities)
  1. Peluang pasar dalam negeri cukup besar.
  2. Potensi ekspor besar (Selama periode 1994 – 2001, volume ekspor garment Indonesia tumbuh rata-rata 11,6 persen per tahun dan dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan volume ekspor bahkan mencapai 18,0 persen per tahun. Berdasarkan nilai ekspornya terhadap dunia, Indonesia menduduki peringkat ke-7 dengan pangsa mencapai 3,9 persen).
  3. Terdapat goodwill dari pemerintah untuk memperhatikan industri ini (mengingat industri ini bersifat padat karya dan merupakan penyumbang ekspor yang besar).
  4. Indonesia cukup kuat di pakaian jadi segmen menengah.
  5. Dihapusnya ATC pada akhir tahun 2004 mendatang akan membuat perdagangan garment dunia lebih transparan.
Ancaman (Threats)
  1. Tuntutan konsumen semakin tinggi (Selera konsumen cepat berubah, tuntutan semakin tinggi, syarat lot kecil tetapi variasinya banyak dan waktu penyerahan semakin singkat).
  2. Ongkos modal tinggi akibat situasi ekonomi dan keamanan yang kurang menguntungkan (bunga bank tinggi, biaya produksi semakin meningkat).
  3. Meningkatnya daya saing dari negara-negara pesaing lapisan bawah yang memiliki bahan baku atau upah tenaga kerja rendah seperti RRC, Pakistan,Thailand, India, Bangladesh, Srilanka, Vietnam dan sebagainya.

Visi dan Misi PT.Asuransi Jiwasraya

 http://www.amikomsolo.ac.id/

Visi Jiwasraya "Menjadi perusahaan yang terpercaya dan dipilih untuk memberikan solusi bagi kebutuhan asuransi dan perencanaan keuangan."

Misi Jiwasraya
Misi perseroan dapat dirinci sebagai berikut :
  1. Misi Jiwasraya bagi Pelanggan
    "Selalu memberikan rasa aman, kepastian dan kenyamanan melalui solusi inovatif dan kompetitif bagi pelanggan atas kebutuhan asuransi dan perencanaan keuangan."
  2. Misi Jiwasraya bagi Pemegang Saham
    "Menciptakan nilai pemegang saham (shareholder value creation) yang atraktif melalui pengelolaan operasional dan investasi perusahaan yang berlandaskan prinsip-prinsip good corporate governance."
  3. Misi Jiwasraya bagi Karyawan
    "Menjadi tempat pilihan untuk tumbuh dan berkembangnya karyawan menjadi profesional yang memiliki integritas dan kompetensi di bidang asuransi dan perencanaan keuangan."
  4. Misi Jiwasraya bagi Agen
    "Berkomitmen mengembangkan agen yang memiliki dedikasi, kemampuan dan integritas sehingga perusahaan menjadi tempat pilihan bagi agen yang ingin berkarier serta memiliki penghasilan tinggi."
  5. Misi Jiwasraya bagi Masyarakat
    "Berpartisipasi mewujudkan peningkatan kesejahteraan melalui kontribusi dalam proses pembangunan masyarakat."
  6. Misi Jiwasraya bagi Aliansi
    "Membangun kemitraan yang saling menguntungkan serta menciptakan sinergi bisnis untuk meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan."
  7. Misi Jiwasraya bagi Distribusi
    "Meningkatkan penetrasi pasar dan kualitas pelayanan kepada pelanggan secara lebih efisien dan efektif melalui multiple distribution channel seperti bancassurance, direct marketing dan financial planning."
  8. Misi Jiwasraya bagi Pemasok
    "Melakukan kerjasama dengan pemasok sesuai prinsip keterbukaan, fairness, saling menguntungkan dan berkembang sebagai 'partner in progres'."
  9. Misi Jiwasraya bagi Regulator
    "Mewujudkan praktek pengelolaan bisnis asuransi dan perencanaan keuangan yang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku."
  10. Misi Jiwasraya bagi Penagih
    "Menjaga kemitraan dengan penagih yang memiliki integritas dan kompetensi dalam penagihan premi."

 

Analisis SWOT PT Asuransi Jiwasraya

Kekuatan (Strength) PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
  1. Tenaga kerja profesional/sumber daya manusia inti yang kompeten dan memiliki integritas moral yang berada dalam sebuah teamwork yang solid.
  2. Pemegang saham memiliki visi dan misi yang jelas.
  3. Kelompok pemegang saham mampu mengusahakan ‘captive market’ awal.
  4. Kelompok pemegang saham memiliki potensi network yang bisa diintegrasikan dengan sistem yang dimiliki “professional teamwork”.
  5. Kelompok pemegang saham memiliki infrastruktur teknologi dan potensi tenaga ahli ( misalnya : fund manager).
  6. Pengalaman selama 147 tahun sebagai perusahaan asuransi jiwa milik pemerintah
  7. Sistem teknologi informasi yang handal
Kelemahan (Weakness) PT Asuransi Jiwasraya (Persero)

  1. Sebagai perusahaan milik pemerintah, masih terikat pada birokrasi sehingga kurang fleksibel
  2. Dalam hal pemasaran, alternatif distribusi relatif masih terbatas dibanding pola konvensional dan kompleksitas.
  3. Belum bisa memenuhi keinginan masyarakat yang membutuhkan jenis asuransi syariah, karena belum tersedianya jenis produk tersebut.
Peluang (Oportunity) PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
  1. Peluang dari bisnis asuransi di Indonesia adalah keunggulan konsep asuransi dimana dapat memenuhi peningkatan tuntutan fairness/rasa keadilan dari masyarakat.
  2. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya asuransi sebagai proteksi & investasi bagi keluarga.
Tantangan dan hambatan (Threath) PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
  1. Globalisasi, masuknya asuransi luar negeri yang memiliki kapital besar dan teknologi yang lebih tinggi sehingga membuat premi asuransi yang lebih murah.
  2. Asuransi konvensional dan lembaga keuangan lainnya yang lebih fleksibel.
  3. Langkanya ketersediaan SDM yang “qualified”
  4. Budaya suap dan kolusi dalam asuransi kumpulan (group insurance) masih kental, dan alokasi masyarakat untuk asuransi masih sangat terbatas, hal ini tampaknya berkaitan dengan masalah sosialisasi asuransi dan pengalaman berasuransi.